Medan  

Bobby Nasution Dinilai Sebagai Kepala Daerah Paling Aktif Tangani Covid-19

Medan–Beritasatunews.id | Meski angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan terus menurun namun Wali Kota Medan Bobby Nasution terus menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan pemantauan hingga tingkat terendah.

Di samping itu orang nomor satu di Pemko Medan ini senantiasa mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak abai dan selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes). Selain menyangkut jiwa dan nyawa masyarakat, langkah ini dilakukan agar aktifitas masyarakat tetap dapat berjalan normal meski pandemi Covid-19 masih terjadi.

Sebelumnya, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan dari Dinas Kesehatan Kota Medan pada 19 Maret 2022 tercatat sebanyak 1.624 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Namun gerak cepat yang dilakukan menantu Presiden Joko Widodo untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kini kasus terkonfirmasi positif virus Corona mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data, Rabu (30/3), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini 323 kasus.

Penurunan angka kasus ini juga sejalan dengan banyaknya pasien yang mengalami kesembuhan, bahkan 0 kasus kematian. Hal ini tidak terlepas dari peran Bobby Nasution yang aktif dan giat dalam melaksanakan pemantauan penyebaran Covid-19 hingga tingkat terendah atau lingkungan. Keseriusannya tersebut menjadi bukti tanggung jawab sekaligus menunjukkan bahwa Bobby Nasution jadi kepala daerah paling aktif tangani masalah Covid-19.

Pantauan langsung hingga tingkat lingkungan dilakukan suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu tersebut lewat sebuah aplikasi milik Pemko Medan. Melalui aplikasi tersebut, Bobby Nasution bisa melihat dan memantau langsung lingkungan di Kota Medan yang tengah melakukan isolasi lingkungan (isoling) kapan dan di mana saja.

“Dari aplikasi itu kita dapat melihat langsung data riil dan lingkungan mana saja yang tengah melakukan isoling. Dengan begitu penanganan dapat lebih terkoordinir dan tindakan yang dilakukan jadi lebih tepat serta efektif,” kata Bobby Nasution beberapa waktu lalu.

Aktifnya Bobby Nasution tangani Covid-19 mendapat apresiasi dari Rektor Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Prof Dr Chrismis Novalinda Ginting MKes. Apalagi penanganan dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi guna pemantauan hingga ke tingkat paling rendah yakni lingkungan. Dengan begitu, bilang Dr Chrismis, maka penanganan yang dilakukan menjadi lebih efektif.

“Pemanfaatan aplikasi untuk penanganan Covid-19 itu sangat baik dan bermanfaat. Tentunya itu akan sangat membantu dan mempermudah pemerintah dalam melakukan evaluasi sekaligus menentukan kebijakan terkait kasus Covid-19,” ujar Dr Chrismis.

Selanjutnya, Dr Chrismis menilai, Bobby Nasution adalah pimpinan daerah yang sangat pro aktif dalam penanganan kasus Covid-19. Hal ini, imbuhnya, dapat dilihat bagaimana concern-nya Bobby Nasution dalam menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 di Kota Medan. “Ini dibuktikan dari sentra vaksinasi yang menyebar di berbagai wilayah di Medan, serta menurunnya kasus Covid-19. Bisa dikatakan, Kota Medan menjadi kota yang sangat kuat dalam penanganan virus Corona,” tambahnya.

Agar penanganan Covid-19 yang dilakukan Bobby Nasution berjalan semakin optimal dan berhasil, Dr Chrismis menyarankan untuk menguatkannya melalui 3 strategi dari aspek komunikasi kesehatan. Pertama, memperkenalkan slogan yang gampang diingat masyarakat. Misalnya, sebutnya, metode Pak BOB (Berjaga jarak, Olah raga, makanan Bergizi). “Semakin sederhana slogannya, semakin gampang untuk diingat oleh masyarakat,” sarannya.

Kemudian, lanjutnya, menggelar podcast atau talkshow mingguan, baik menggunakan radio maupun channel youtube. Aktivitas tersebut, terangnya, dapat bermanfaat untuk terus mengedukasi masyarakat tentang hidup sehat dan program Pemko Medan terkait penanganan Covid-19, sekaligus memutus hoaks terkait Covid-19.

“Penggunaan channel youtube diharapkan dapat menjangkau generasi muda kita. Sebab, para Gen-Z, kesehariannya tidak terlepas dari media sosial,” timpalnya seraya mengungkapkan bahwa Yayasan UNPRI siap untuk menyediakan tenaga ahli guna berbagi ilmu terkait hal tersebut.

Terakhir, jelas Dr Chrismis, menggelar pelatihan mengusung tema Generasi Muda Sehat. “Kami menyarankan penggunaan kata generasi muda agar masyarakat yang tergolong lanjut usia juga merasa muda. Topik pelatihan bisa beragam, mulai dari cara berolah raga, pengaturan gizi, sampai tentang mekanisme infeksi virus dan pencegahannya,” pungkasnya mengakhiri. * B1N-Nana