Pegagan Hilir-Beritasatunews.id | RK, mantan suami MS, tersangka pelaku penganiayaan anak tak kuasa menahan air matanya mengingat dampak perbuatan mantan istrinya terhadap kelima anaknya menanggung malu.
“Beliau sangat senang atas kunjungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui kunjungan kerumahnya melihat kondisi kelima anaknya, mengawali pembicaraan saat tim Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Dinas Sosial dan Camat Pegagan Hilir , Selasa (8/2/2022).
RK, mantan suami MS (tersangka pelaku penganiayaan), meminta agar identitas anaknya jangan sampai tersebar karena menyangkut psikologis anaknya. Jangan sampai anaknya menjadi korban perundungan atas musibah yang menimpa keluarganya.
“Dari kemarin memang ada yang meminta saya wawancara, namun saya tidak bersedia untuk dipublikasi, dimana keempat anak saya ini bersama saya, satu lagi di rumah kakeknya,” katanya.
Mendengar pernyataan RK, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) dr Nitawati mengatakan akan menyanggupi permintaan si RK untuk nama tidak akan diberitahukan.
“Kehadiran kami di sini atas perintah pak Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, beliau ingin memastikan agar anak-anak tetap sekolah dan mendapatkan pengasuhan dari pihak keluarga, beliau tidak ingin anak-anak ini putus sekolah dan terlantar. Kami juga ingin anak-anak jangan sampai dibullying teman-teman di sekolahnya, serta tujuan kami adalah bagaimana agar psikologis anak-anak ini jangan sampai terganggu karena peristiwa ini,” kata Nitawati.
“Harapan saya kepada bapak untuk bersama,membimbing anak -anak ini. Kami dari dinas juga punya tanggung jawab untuk memberikan pendampingan dan memantau sampai 6 bulan ke depan yang merupakan tanggungjawab kami,” katanya.
Nitawati bersama Denny Siringoringo mengatakan bahwa Pemkab Dairi saat ini memiliki Layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Pihak orang tua boleh menyampaikan persoalan anak kepada layanan Puspaga ini. Orangtua boleh datang berkunjung dan menyampaikan persoalan anak ke Puspaga Kekellengen.
”Kami siap memberikan konsultasi. Ada kontak kami yang bisa dihubungi. Jangan sungkan kami akan memberikan pendampingan,” kata Denny sambil memberikan nomor telepon.
Untuk hari ini kata Denny, pihaknya akan memberikan layanan konseling agar nyaman bersekolah. Usai berbicara dengan orang tuanya, Dinas Perlindungan Perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (P3AP2KB) langsung menuju SD Silencar menemui para gurunya.
Nitawati menyampaikan guru agar mengawasi dan memberikan perhatian khusus agar kedua anak RK jangan dibully. Tak sampai di situ, Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) juga mengunjungi SMPN 1 Pegagan Hilir bertemu langsung Kepala Sekolah serta siswa-siswa pihak Dinas (P3AP2KB) juga menyampaikan agar kedua anak RK yang duduk di bangku SMP jangan sampai dibully.
“Tolong bapak/ibu agar mengawasi anak-anak jangan sampai ada terjadi bullying, Kasihan anaknya. Mari kita jaga perasaan teman kita,” ucap Denny saat memberikan paparan di SMP 1 Pegagan Hilir.
Temui kakek sebelum berangkat ke SD Silencer, pihak Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) bersama dinas sosial dan camat menemui pertama RK di kediaman neneknya.
Salah satu anak RK diasuh oleh neneknya. Di sana ditemui anaknya. Pihak dinas meminta nenek tetap mendukung agar si anak tetap sekolah. Sementara MS tersangka pelaku penganiayaan, kini ditahan oleh Polres Dairi. * B1N-Edi Manto Manik