Medan-Beritasatunews.id | Meskipun Pilpres dan Cawapres 2024 tinggal beberapa bulan lagi. Namun belum ada sosok ideal untuk Bacawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Hal ini sangat menjadi perhatian berbagai kalangan.
Menurut Hary Tanoe, hingga kini ada beberapa nama yang mengerucut untuk jadi bacawapres Ganjar di Pilpres 2024. Di antaranya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
“Saya rasa beberapa nama. Antara lain ya beliau, Pak Sandi, Pak Mahfud, dan juga nama yang lain,” katanya.
Selain soal elektabilitas, menurut Hary, partai koalisi pengusung Ganjar juga memberi perhatian pada chemistry pasangan capres-cawapres, serta faktor elektoral.
“Intinya yang dipilih itu yang memiliki chemistry yang baik dengan Pak Ganjar. Dan juga yang bisa menambah suara tentunya,” ujar Hary.
Dr Muhammad Zainul Majdi Lc, M.A yang akrab dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB), lahir 31 Mei 1972, adalah seorang ulama dan politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua periode masa jabatan, yakni dari 2008 sampai 2018.
Dalam kiprah politiknya, ia pertama kali menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Bulan Bintang periode 2004–2009 dengan diposisikan di Komisi X.
Keterang Tertulis pada media, Minggu (24/9/2023), Kordinator Nasional Relawan PERAKSI Jokowi Ma’ruf Amin dan juga Alumni BEM Fisip UMA (Universitas Medan Area) Rinno Hadinata menuturkan, saat ini bangsa Indonesia membutuhkan sosok Wakil Presiden yang energik, cerdas dan religius. Nah, sosok itu ada pada Dr. TGB (Tuan Guru Bajang) Muhammad Zainul Majdi.
TGB dinobatkan sebagai tokoh lokal yang mampu meningkatkan sektor pariwisata di Provinsi NTB. Beliau juga menjawab kebutuhan pangan atau perekonomian yang ada di NTB. Karena saat itu suplai pangan yang ada di NTB itu jauh dan tumbuh meningkat dan saat itu NTB menjadi penyuplai pangan yang ada di beberapa provinsi lainnya. Itu salah satu keberhasilan beliau sebagai seorang pemimpin.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu juga menerima penghargaan bergengsi dari Universitas Al Azhar, Mesir oleh pemimpin tertinggi atau Grand Shekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al-Tayeb.
TGB dianggap sebagai salah seorang tokoh alumni Al-Azhar yang menonjol dalam mengukuhkan moderasi beragama (Wasathiyyah Al-Islam), nilai-nilai kebangsaan (muwathanah), dan nilai-nilai hidup berdampingan secara rukun dan damai (ta‘ayusy silmiy) di Indonesia.
Beliau menjadi salah satu tokoh muda dunia di antara tokoh-tokoh lainnya yang sudah berusia, beliau paling muda sebagai tokoh muda yang simpatik dan peduli terhadap nilai kemanusiaan dan keagamaan, beliau juga tokoh Nahdathul Wathan.
Nahdlatul Wathan, disingkat NW, adalah organisasi massa Islam dari Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini didirikan pada 1 Maret 1953 oleh T.G.K.H. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Nahdlatul Wathan memiliki madrasah-madrasah dan beberapa perguruan tinggi yang tersebar di Nusa Tenggara Barat.
Pengikut Nahdatul Whatan juga memiliki pengikut yang besar dan berpengaruh tetapi kurang terliput media, “tutur Rinno Pria berdarah Ternate Jawa. * B1N-Deddy