Batu Bara-Beritasatunews.id | 7 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kembali menghirup udara bebas, suasana haru pun menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku, Senin (20/10/2025).
Dari tujuh orang tersebut, tiga di antaranya memperoleh Pembebasan Bersyarat (PB), sementara empat lainnya dinyatakan bebas murni setelah menuntaskan masa hukuman sepenuhnya.
Momen pelepasan 7 warga binaan pemasyarakatan yang bebas tersebut berlangsung sederhana, namun penuh makna.
Sebelum melangkah keluar dari gerbang Lapas, ketujuh WBP tersebut mengikuti sesi pembinaan terakhir yang dipimpin langsung oleh Soetopo Berutu, Kepala Lapas (Kalapas) Labuhan Ruku.
Dalam suasana penuh kehangatan dan keharuan, Kalapas menyampaikan nasehat dan wejangan mendalam sebagai bekal bagi para mantan narapidana dalam menapaki kehidupan baru di tengah masyarakat.
“Hari ini adalah titik balik, bukan akhir. Ingatlah, semua orang punya masa depan yang berhak kalian perjuangkan, jangan pernah bangga masuk penjara.
Semua yang kalian rasakan di sini tiada artinya jika dibandingkan kebahagiaan sejati di luar sana,”
tegas Soetopo Berutu, Kalapas Labuhan Ruku.
Dalam pesannya, Kalapas menekankan pentingnya tanggung jawab moral dan sosial setelah kembali ke masyarakat.
Ia berharap para WBP dapat memanfaatkan kesempatan kedua ini untuk berbakti kepada keluarga, menjauhi pergaulan buruk, dan membuktikan diri bahwa mereka telah benar-benar berubah.
“Keluarga adalah dermaga terbaik, mereka telah menunggu. Gunakan kesempatan ini untuk membuktikan perubahan diri. Saya mohon, jangan berhubungan kembali dengan siapapun atau apapun yang menjadi masalah sehingga membawamu kembali terjerat dalam lingkaran hukum,” ujarnya penuh harap.
Sebagai penutup, Soetopo berpesan agar para WBP menjadikan segala pembelajaran dan nilai positif yang didapat selama masa pembinaan sebagai bekal hidup di luar tembok Lapas.
“Apa yang baik yang kalian dapat dari proses pembinaan di sini, kedisiplinan, keterampilan, dan nilai-nilai spiritual,tolong ditanamkan dan dipertahankan. Yang tidak baik, yang dulu membuatmu tergelincir, hilangkanlah. Anggap masa lalu sebagai pelajaran termahal yang tak perlu diulang,” tutupnya.
Pelepasan tujuh warga binaan ini menjadi bukti nyata bahwa fungsi Lapas tidak hanya sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga wadah pembinaan dan perubahan karakter.
Melalui proses tersebut, para mantan WBP diharapkan mampu menjadi individu produktif dan bertanggung jawab, serta menjadi contoh bahwa kesempatan kedua selalu ada bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin memperbaiki diri. * B1N-Sudarno







