Merasa Tak Akur dengan Bupati, Wabup Agam Pilih Mengundurkan Diri

Kabupaten Agam-Beritasatunews.id |  Mengejutkan dan menjadi trending topik, bahwa merasa tidak akur dan tidak seiring sejalan lagi mengayuh roda pemerintahan bersama Bupati Agam, Andri Warman, Wabup Irwan Fikri di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pilih mengundurkan diri dari jabatannya.

Wabup Irwan Fikri mengajukan pengunduran diri dari jabatannya lewat surat yang sudah dikirimkan ke DPRD Agam.

Irwan memilih mundur karena hubungannya dengan Bupati Andri Warman sudah tidak baik.

“Ini alasan saya mengundurkan diri dari Wakil Bupati Agam karena dengan dinamika yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja bupati dengan saya,” kata Wabup Irwan Fikri di Lubukbasung, Ahad (14/5/2023) malam
.
Irwan merasa tanpa kehadirannya, roda pemerintahan Kabupaten Agam bisa berjalan lebih baik tanpa kehadirannya.

Surat pengunduran diri tersebut langsung diberikan ke DPRD Agam melalui Sekretaris DPRD Agam, Jumat (12/5/2023).

Sementara Ketua DPRD Agam, Novi Irwan mengakui telah menerima surat pengunduran diri tersebut secara daring dari Sekretaris DPRD Agam pada Minggu pagi.

“Surat tersebut baru secara online dikirim Sekretaris DPRD Agam ka saya pada Minggu pagi, karena sedang hari libur,” katanya.

Ia menambahkan surat tersebut sudah diminta untuk dikirim ke seluruh pimpinan DPRD dan seluruh ketua fraksi di DPRD Agam untuk sama-sama dikaji dan diproses sesuai Pasal 79 UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Selanjutnya DPRD akan menyusun agenda melalui rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD untuk mengagendakan rapat paripurna dalam mengumumkan pengunduran tersebut.

Setelah itu, menyurati Mendagri melalui Gubernur Sumbar untuk penetapan pemberhentian sesuai aturan UU tersebut.

“Untuk kekosongan Wakil Bupati Agam selanjutnya, tentu setelah penetapan pemberhentian oleh Mendagri,” katanya.

Sekilas Wabup Irwan Fikri
Menelusuri Wikipedia, Irwan Fikri dilahirkan di Bayur, Agam pada 3 November 1968. Sebelumnya ia juga menjabat Wakil Bupati Agam periode 2013—2015 mendampingi Indra Catri. Meski dilahirkan di Bayur, tapi ia dibesarkan di Kota Padang.

Pendidikan di SD Negeri 57 Padang (1975-1982), SMP Negeri 3 Padang (1982-1985), dan SMA Negeri 3 Padang (1985-1988).

Pada 1988 ia berkuliah di program studi Ilmu Hukum program kekhususan Hukum Ekonomi dari Fakultas Hukum Universitas Andalas hingga meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1994.

Irwan maju dalam pemilihan Wakil Bupati Agam pada tahun 2012 dengan dukungan PPP, Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura).

Saat itu, ia masih menjabat Ketua DPC PPP Kota Padang. Ia memenangkan pemilihan dengan memperoleh 27 dari 40 suara dalam pemilihan saat Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Agam.

Ia mengalahkan Syafrizal dari Golkar yang cuma memperoleh 13 suara. Akhirnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melantiknya pada 8 Februari 2013 mengisi jabatan Wakil Bupati Agam sisa masa jabatan 2012–2015 menggantikan Umar.

Pilkada berikutnya Irwan menggandeng Chairunas untuk Bupati Agam 2015. Pasangan Irwan Fikri–Chairunas diusung oleh koalisi Partai PAN, Hanura dan Demokrat, tapi gagal cuma memperoleh 81.885 suara atau 46,50% dari total suara sah, ia dikalahkan oleh pasangan bupati petahana Indra Catri–Trinda Farhan Satria.

Setelah gagal, Irwan melanjutkan karirnya menjadi pengusaha, sebagai Direktur CV Aditya Multi Teknindo (2017–sekarang) dan Direktur CV Nadia Tinggal Mandiri (2017–sekarang). Irwan Fikri berpindah dari kader PPP menjadi kader Partai Demokrat.

Pada Pemilu Bupati Agam 2020, ia maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Andri Warman, melalui koalisi PAN Demokrat, yang diikuti 4 pasang kandidat, alhasil ia memenangkan kontestasi dengan perolehan suara 59.869 atau 32.33 persen dari total suara sah.

Sekarang mengejutkan berbagai pihak, ketika, Irwan Fikri memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Wabup Agam. Ia mengungkapkan ketidakharmonisannya dengan Bupati Andri Warman.

“Setelah menjalani masa jabatan sebagai Wakil Bupati Agam sejak saat pelantikan sampai saat ini, dengan dinamika yang terjadi berkaitan dengan hubungan kerja bupati dan wakil bupati yang menurut saya cenderung tidak bagus,”ungkap Irwan Fikri dalam surat pengunduran dirinya.

Menurut dia, hubungan yang tidak bagus ini berpotensi mengganggu jalannya roda pemerintahan dan masyarakat. * B1N-Ys