Pantai Remis, Eksotis Pasir Putih yang Menawan

Pantai Remis, Eksotis Pasir Putih yang Menawan

Deliserdang-Beritasatunews.id | Pantai Remis, sebutan untuk sebuah kawasan berpasir putih yang menjadi habitat Remis Rhizophora sejenis kerang-kerangan yang kecil, hidup membenamkan diri di kawasan berpasir.

Pantai Remis inilah yang menjadi cikal bakal nama yang menjadi tempat tujuan wisata masyarakat kawasan Deliserdang dan Medan sekitarnya.

Sebuah kawasan pesisir yang berhadapan dengan Selat Malaka yang terletak di Dusun 4, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang merupakan satu dari sekian banyaknya kawasan pantai yang dikelola masyarakat, dengan mendirikan pondok-pondok sederhana untuk istirahat para pengunjung.

Berjarak 24 km dari titik perbatasan Kota Medan dengan jarak tempuh antara 40 menit hingga 50 menit dengan kecepatan kurang lebih 60-80 km/jam, dengan kondisi jalan yang cukup baik. Selepas dari Kota Batang Kuis menuju arah Kota Kecamatan Pantai Labu.

Saat dalam perjalanan mata akan disuguhkan hamparan persawahan yang luas. Sebelum musim panen tiba, maka aroma khas padi tercium wangi dihembus angin dari lautan. Selang beberapa minggu lagi suasana akan berganti dengan ratusan orang yang bekerja memanen padi hingga langsung diangkut ke truk untuk dikeringkan dan digiling.

Pantai Remis, Eksotis Pasir Putih yang Menawan

Akses menuju Pantai Remis selepas dari jalan desa sejauh 400 meter memang masih kecil dan bila ada mobil berpapasan akan sulit, kondisinya juga belum ada pengerasan berupa penimbunan batu.

Tentunya ini menjadi perhatian yang sangat serius bagi aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, khususnya aparat Desa Rugemuk. Karena bagaimanapun jika ini dikelola dengan baik akan memberikan pendapatan kas desa.

Ada sekitar 20 pedagang yang menyediakan aneka makanan dan minuman. Selain menyediakan seafood segar berupa kerang, kepiting dan aneka ikan, di setiap warung terdapat pula seperangkat sound untuk menyanyi berkaraoke ria.

Jun Efendi (42) merupakan pedagang yang sudah berjualan selama 5 tahun di kawasan Pantai Remis. Bersama rekan-rekan sesama pedagang mencoba peruntungan mengais rezeki lewat warung yang dikelolanya.

“Kalau untuk hari-hari libur penghasilan yang didapat lumayan pak, namun untuk hari biasa apalagi musim hujan pengunjung sepi,” ungkap ayah dari 3 orang anak ini kepada awak media, Senin (27/1/2025).

Mengingat keberadaan pantai ini milik negara yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat secara bersama-sama, tentu butuh arahan, petunjuk dan bantuan dari pihak desa agar tata kelolanya lebih baik lagi.

Sudah ada upaya dari pihak desa dengan memberikan bantuan berupa bibit Pohon Cemara Udang (Casuarina equisetifolia) untuk menahan abrasi, namun saat terjadi pasang besar akhirnya tertimbun pasir. 

“Dalam setahun itu pasti terjadi pasang besar, sampai pondok-pondok kami hanyut terbawa gelombang, Pohon Cemara Udang yang tingginya sudah mencapai 50 cm pun akhirnya ada yang terbawa gelombang, dan ada yang tertimbun pasir, belum lagi arena selfie saat sunset pun hancur kena gelombang laut,”  ungkap Bang Jun lebih jauh.

Pantai Remis, Eksotis Pasir Putih yang Menawan

Tentunya bukan hal yang mudah dan instan untuk menjadikan sebuah kawasan yang tertata dengan baik. Akan sangat berbeda bila sebuah kawasan dikelola oleh pemodal kuat, yang dari sisi finansial daya dukung perawatannya lebih intensif.

“Di sini harganya terjangkau dibanding tempat lain. Saya berharap Pantai Remis ini semakin tertata dengan baik dengan dibangunnya pembangunan jalan menuju warung dan pondok, sehingga pedagang yang pondoknya berada di ujung kawasan dapat dijangkau pengunjung tanpa harus berjalan jauh dari akses jalan utama, untuk tempat wudhu sudah memadai dengan adanya air bersih,” ujar Sarwedi (56), seorang pengunjung yang berasal dari Jalan Bhayangkara Medan.

Untuk areal pembuangan sampah dari warung pedagang hendaknya dibuatkan tempat khusus yang agak jauh, sehingga tempat sampahnya menjadi satu titik, dan yang utama adalah konservasi alam sekitar agar lebih hijau, teduh dan nyaman.

Sangat disayangkan jika aset alam karunia Tuhan Sang Maha Pencipta tidak dikelola dengan baik. Pesona alam yang begitu indah bernama Pantai Remis tersebut akan sirna jika tak dikelola dengan baik. Pasir putih itu akan menjadi kenangan belaka.

LSM lingkungan hidup, warga masyarakat, padagang dan pemerintah harus bekerja sama agar ekosistem pantai yang indah untuk anak cucu di masa depan akan tetap lestari. * B1N-Budi Sudarman