Pakpak Bharat–Beritasatunews.id | Ratusan orang warga di Kecamatan PGGS, Kabupaten Pakpak Bharat, terlihat khusuk mengikuti pelaksanaan acara tahunan Menanda Tahun di Delleng Simenoto, Kecamatan PGGS Kabupaten Pakpak Bharat
Menanda tahun adalah sebuah upacara ritual yang diselenggarakan masyarakat Pakpak di Sisada Rube Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, Kabupaten Pakpak Bharat,Sumatera Utara.
Upacara setahun sekali ini diadakan dalam rangka pembukaan ladang, karena itu, acara ini selalu diselenggarakan ketika menjelang musim tanam, dengan maksud agar tidak menyalahi apa yang dipercayai sebagai ketentuan-ketentuan penguasa alam bagi kelestarian ekosistem.
Sehingga usaha-usaha pertanian dan perladangan masyarakat memperoleh izin dan “keberkahan” dari sang penguasa. Salah satunya marga yang rutin melakukannya setiap tahun yaitu Marga Manik Sisada Rube yang terletak di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut.
Jika masyarakat suku Pakpak di PGGS membuka ladang tanpa di awali dengan upacara ini diyakini akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap apa yang telah ingin di tanamnya.
Begitu juga sebaliknya, ketika masyarakat ingin bercocok tanam di awali dengan tradisi upacara menanda tahun maka hasil yang di dapatnya menjadi baik dan mempunyai keberkahan dari alam.
Sehingga tujuan dari Menanda Tahun ini adalah agar tidak menyalahi apa yang dipercaya sebagai ketentuan-ketentuan penguasa alam gaib bagi kelestarian ekosistem,maka usaha-usaha pertanian dan perladangan masyarakat memperoleh izin dan keberkahan dari mereka sang penguasa alam.
Upacara menanda tahun merupakan sebuah agenda tahunan yang cukup besar. Pada awal pelaksanaan upacara ini masyarakat setempat terlebih dahulu mengadakan suatu musyawarah terhadap masyarakat setempat agar apa yang menjadi tujuan utaman dari upacara ini dapat berjalan dengan baik.
Persiapan acara ini di hadiri oleh tokoh agama, guru, kepala desa dan juga tokoh adat. Untuk rosesi upacara ini melibatkan semua masyarakat sehingga dalam proses persiapan ini masyarakat setempat ikut berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan upacara menanda tahun.
Dalam pelaksanaan acara ini membutuhkan sejumlah persyaratan dan perlengkapan yaitu Ayam kampung untuk disembelih, makanan tradisional, ranting pohon rube, bambu 7 batang, dan masih banyak lainnya.
Dari ayam yang disembelih inilah sibaso bisa melihat atau menentukan jenis bibit tanaman yang akan ditanam oleh masyrakat serta memprediksi bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sekitar nantinya baik dari sosial,kesehatan bahkan kejadian-kejadian yang akan menimpa masyarakat nantinya sehingga bisa diantisipasi.
Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pakpak Bharat Bambang Sunarjo Banurea MSi, menyampaikan, bahwa pada Pemkab Pakpak Bharat terus mendukung pelaksanaan ritual adat serupa. Ke depan mudah-mudahan setiap marga di Pakpak Bharat menyelenggarakan acara serupa demi lestarinya adat budaya leluhur.
“Tradisi upacara menanda tahun ini merupakan tradisi hasil dari nenek moyang mereka, sehingga masyarakat pada saat ini masih melestarikan tradisi ini. Kami dari Pemerintah Daerah siap mendukung pelaksanaan kerja-kerja adat serupa ini,” kata Bambang Sunarjo Banurea.
Kadiv Pemasaran Pariwisata Nusantara Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Siswanto Sinambela berpendapat, kegiatan ini sangatlah positip yang telah dilaksanakan secara turun temurun yang diyakini sebagai salah satu arah dan petunjuk bagi kehidupan di kampung sudah jarang dilakukan ditempat lain apalagi acara ini dibungkus dalam kebudayaan.
“Sebaiknya event ini supaya dikemas menjadi lebih baik lagi tanpa harus meninggalkan ritual dan situs budayanya. Kegiatan ini harus ditata dari awal,dipromosikan, membuat story telling,sehingga bisa mengajak orang lebih banyak khususnya marga manikm” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sulang Silima Marga Manik, Wilson Manik mengatakan dari rancangan awal kegiatan ini tercapai sesuai dengan harapan.
“Kami mengharapkan masukan masukan dari tamu tamu kami seperti dari provinsi Forkopimda serta unsur lainnya yang mendukung jalannya acara ini karena acara ini belum lah sempurna tapi kami berkeyakinan kedepannya akan lebih baik lagi dan semakin banyak yang cinta dan menghargai adat budaya suku Pakpak,” katanya. * B1N-Mitro Manik