Pesan Moral Warga Batang Barus Pusat Ibukota Arosuka Curhat Wabup JFP

Pesan Moral Warga Batang Barus Pusat Ibukota Arosuka Curhat Wabup JFP

Solok- Beritasatunews.id | Ada pesan moral saat Perangkat Nagari serta Kepala Jorong dan sejumlah tokoh masyarakat di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunungtalang lakukan pertemuan dengan Calon Bupati Solok terpilih hasil kontestasi Pilkada 2024 yaitu Jon Firman Pandu (JFP), di kantor Arosuka, Selasa (3/12/2024).

JFP yang kini masih berstatus Wakil Bupati Solok, memang sedang menjadi trending topic kedatangan tamu, karena buah Pilkada. Padahal jika diinap-inap renungkan selama ini, sebelum helat Pilkada ditabuh, nama JFP tidak begitu seksi di lingkungan Pemkab Solok.

Bahkan gambar sebagai Wabup saja sangat sulit dan sulit sekali dijumpai di berbagai ruangan pada OPD di lingkungan Pemkab Solok. Malah untuk sekadar bersalaman, bersilaturahmi, apalagi bersua, ada semacam ketakutan dari ASN, bersebab ketidakharmonisan hubungan bupati dengan Wabup yang menjadi korban pegawai.

Tapi itu sudah selesai, apalagi melihat hilal hasil Pilkada, kini telah mencair, mulai ASN hingga tokoh masyarakat dari Kabupaten Solok, bagaikan gelombang arus bawah yang ingin bertatap langsung dengan pemimpin pilihan rakyat ini.

Karena memang, suara Paslon 03 yang dipacik JFP-Chandra, terbilang keramat. Yaitu dari 14 kecamatan di Kabupaten Solok, semua diungguli oleh JFP, seperti dikutip live Cabup ini pada magrib pascapencoblosan.

Kembali setentang kedatangan masyarakat Batang Barus, merupakan pusat Pemkab.Solok terletak dalam wilayah nagari tersebut.

Terlihat Zamroni, SH Ketua DPC PDI Kabupaten Solok mantan anggota DPRD yang juga berkapasitas sebagai Ketua Tim pemenangan Paslon 03 putra setempat yang tinggal di Jorong Kayu Aro, hanya berjarak sekitar 400 meter kediamannya di pusat Kota Arosuka.

Ada Pj Wali Batang Barus Banta Bransah, Jumahardi Malin Sati dan Syamsul Azwar keduanya mantan walinagari. Tiga Jorong di Batang Barus ketiga walinya datang, seperti Pak Jorong Kayu Aro Amral, Pak Jorong Lubuk Selasih, dan Kayu Jao. Ada Defni Kelana Putra, SH, cM.H Praktisi Hukum yang juga Jurnalis handal anak Kayu Aro, serta tokoh masyarakat lainnya.

Ada pesan moral yang berkembang selama diskusi berlangsung. Sebagai penduduk yang mukim di pusat Kota Arosuka dengan ikon Tugu Ayam Kinantan Kukuak Balenggek, bahwa Taman Hutan Kota Wisata (THKW) yang berhampiran dengan pusat pemerintahan, sekarang disia-siakan alias tidak terurus dipenuhi semak belukar.

Parah yang kedua adalah Kota Arosuka sudah mendekati kota mati, dimana lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di radius pemerintahan mati, mulai dari Pintu Angin Kayu Aro, hingga Sukarami, dan ke bawah arah RSUD Arosuka.

Bahkan yang memiriskan lagi, memasuki gerbang pusat perkantoran bupati, sudah banyak lampu merkuri yang pada mati. Dari gerbang arah RSUD suasana jalan jalur dua pada redup, karena bola lampu PJU sudah banyak yang putus.

Ini belum lagi persoalan air PDAM, sementara di Kayu Aro sumber air, bahan baku air yang didroping ke Kota Padang berton-ton dengan armada oto tanki, dan tidak terkecuali kehadiran pabrik Aqua sebagai suplayer air mineral terbersih serta terpercaya. Akan tetapi rumah penduduk setempat sering ‘mamakik’ kekuarangan air.

Kalau masuk ke rumah-rumah pakai jam-jaman kayak pabrik karyawan dengan kerja shif-shifan. Kondisi serupa kelangkaan air juga diakui pihak Manajemen RSUD Arosuka, Direktur Indra Yones dalam pesan keluhannya belum lama ini dengan wartawan media ini. * B1N-Ys