Kabupaten Solok-Beritasatunews.id | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Medison, S.Sos, atasnama Bupati Solok, melantik dua orang direktur sekaligus di Kabupaten Solok, salah satu progresnya tidak jelas rimbanya.
Tepatnya mendekati tiga (3) tahun nan lampau, pada Kamis (14/4/2022), sesuai jejak digital yang tersimpan di dunia maya, bahwa Sekda Medison kala itu melantik Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Febri Fauza, S.Pt, MM, dan Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Solok Nan Indah (Solinda) Basdeka Atmaja, SE, bertempat di ruangan rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok.
Dalam potret kebersamaan terlihat selesai pelantikan dua direktur sekaligus di dua tahun lampau itu, Sekda Medison atasnama bupati didampingi Asisten I Syahrial, Kabag Perekonomian Yossi dan kedua direktur yang didampingi kedua istri masing-masing lengkap pakai jas dan dasi serta kebaya bagi perempuan.
Sambutan Sekda saat itu mengingatkan, agar PDAM orientasi pertamanya adalah bagaimana memberikan pelayanan terbaik bagi kesejahteraan masyarakat sedangkan Perumda Solok Nan Indah berorientasi memberikan binaan kepada BUMD yang ada di kabupaten Solok agar dapat mengelola segenap potensi yang ada di Kabupaten Solok ini.
Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan audit BPKP terkait kinerja tahun 2019 dan 2020, PDAM berada pada kondisi yang kurang sehat, dalam hal pelayanan juga pada tahun sebelumnya terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Hal tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan Infrastruktur jaringan yang dimilki.
“Karena luasnya daerah Kabupaten Solok ini ada beberapa daerah yang tidak dapat kita jangkau. Maka dari itu, pada saat ini PDAM harus terfokus kepada peningkatan kualitas pelayanan, dan yang terpenting adalah kepuasan pelanggan, “ ucapnya.
Perumda Solinda Tiada Progress?
Setali tiga uang, bersamaan pelantikan Direktur Solinda Basdeka, memasuki tiga tahun berjalan ini, nyaris tidak ada kedengarannya progress yang dilakukan untuk kemajuan Perusahaan Daerah milik Kabupaten Solok tersebut.
Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Solok, saat ditanyai sekaitan ini di ruang kerjanya pada Kamis (9/1/2025) mengakui, bahwa kegiatan nyaris tidak ada karena ketiadaan anggaran yang menopang. Bahkan semenjak dilantik April 2024 yang kini sudah Januari 2025, belum pernah ia menerima gaji.
“Kadang untuk rapat bersama (di Perekonomian-red), pembiayaan dari sekretariat. Demikian pula untuk perjalanan atau tinjauan ke lapangan hanya bersamaan perjalanan kegiatan OPD”.
Justru yang disebutkan Kabag Perekonomian Setda Yossi, ada aset perkebunan teh yang dimiliki Pemda Kabupaten Solok di Aia Batumbuak, yang sedianya ini akan dikelola secara bersamaan, justru kebun dengan areal 15 hektare tersebut dibiarkan semrawut tanpa diurus.
Kini sudah merimba seperti pengakuannya. Padahal masih dalam kawasan Perkebunan Teh Danau Kembar milik BUMN, kenapa hingga kini Pemda Kabupaten Solok mentelantarkan begitu saja.
Sangat disayangkan para pendahulu dari birokrasi Pemkab Solok yang bersusah payah untuk mendapatkan, setidaknya untuk plasma, akan tetapi generasi penerus ASN terkait di Pemkab Solok untuk melanjutkan terjadi pembiaran begitu saja. * B1N-Ys