Sumut  

Baskami Ingatkan Pemda, Perhatikan Angka Vaksinasi Anak dan Lansia

Baskami Ingatkan Pemda, Perhatikan Angka Vaksinasi Anak dan Lansia
Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting. (Foto: Ist)

MedanBeritasatunews.id: Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mendukung pelaksanaan vaksinasi booster yang dicanangkan pemerintah pusat baru-baru ini.

Hal itu dikatakannya, agar vaksinasi booster di Sumut dapat tercapai 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua.

Menurutnya, langkah vaksinasi booster sebagai upaya untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia hampir dua tahun lamanya.

“Kita harus maksimalkan itu (vaksinasi booster). Di Sumatera Utara ada beberapa daerah yang telah melampaui angka 70 persen untuk dosis pertama, dan 60 persen dosis kedua. Sebagian masih dalam penggenjotan,” kata Baskami, Kamis (13/1/2022).

Dia ingatkan juga, kabupaten/kota atau pemerintahan daerah (Pemda) di Sumut juga harus nemperhatikan angka vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dan kategori lanjut usia (Lansia).

Dia menilai, vaksinasi penguat diharapkan nantinya dapat meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah virus Covid-19 yang terus bermutasi.

“Saya meminta kepada seluruh masyarakat yang anggota keluarganya belum divaksin, agar segera di vaksin ke sentra vaksinasi terdekat di wilayahnya,” jelasnya.

Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga mengimbau masyarakat, agar protokol kesehatan (Prokes) pada aktivitas sehari-hari tak luput dari perhatian.

“Kita harus tetap melakukan Prokes. Mengingat ada virus dengan varian baru dan jangan sampai menyebar akibat kita lalai,” katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ismail Lubis mengatakan, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, baru 11 daerah yang bisa melaksanakan vaksinasi Covid-19 Booster.

Daerah tersebut di antaranya Kota Medan, Toba, Samosir, Pakpak Barat dan Dairi.

Dijelaskannya, daerah yang bisa menjalankan vaksinasi booster yakni wilayah yang sudah memenuhi cakupan vaksinasi sebesar 70 persen untuk dosis pertama, dan 60 persen untuk dosis kedua.

Kemudian dia mengatakan, soal teknis vaksinasi penguat saat ini masih menjadi pembahasan.

“Jadi tadi kita baru dapat informasi dari Kemenkes, dan ini baru ikut rapat zoom direncanakan kami untuk kick off. Jadi untuk pelaksanaan, besok kami umumkan karena mau dirapatkan dengan gubernur terlebih dahulu,” ujarnya.

Begitu juga untuk jumlah vaksin penguat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga saat ini belum mengirimkan vaksin ke Sumut.

“Jumlah dosis vaksinasi ini baru mau dirapatkan. Vaksinnya juga belum kita terima, sebab untuk vaksin anak juga masih ada beberapa kabupaten dan kota di Sumut yang belum bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Disebutkannya, bagi 11 kabupaten dan kota yang sudah bisa melaksanakan vaksinasi penguat, untuk sementara ini bisa menggunakan stok vaksin yang tersedia.

“Sembari menunggu vaksin dari Kemenkes, kita akan gunakan vaksin yang ada dulu. Jadi tidak ada yang menyetok vaksin dan vaksin pun tidak ada terbuang atau melewati kedaluwarsanya,” ujarnya.  * B1N-Rizal