Drama ‘Si Pitung Takut Sunat’ Meriahkan Program Pengembangan Pribadi Muslim Al Azhar

Drama 'Si Pitung Takut Sunat' Meriahkan Program Pengembangan Pribadi Muslim Al Azhar
Drama 'Si Pitung Takut Sunat' diperankan SD Islam 1 Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan disaksikan tak kurang dari 300 orang tua murid. (Foto: Ist)

Jakarta-Beritasatunews.id | Drama ‘Si Pitung Takut Sunat’ yang diperankan SD Islam 1 Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, disaksikan tak kurang dari 300 orang tua murid.

Lewat program pengembangan pribadi muslim, SD Islam 1 Al Azhar Kebayoran Baru punya cara unik dalam mengembangkan kompetensi siswanya, salah satunya melalui seni peran dengan memainkan drama ‘Si Pitung Takut Sunat’.

Mulai tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerapkan Kurikulum Merdeka untuk murid Sekolah Dasar (SD).

Baca Juga: Cabaca Gelar Kontes Menulis Novel Tentang Perempuan

Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Spirit yang sebenarnya sudah dimulai oleh beberapa sekolah di tanah air, bahkan sebelum Kurikulum Merdeka dicanangkan. Salah satunya adalah SD Islam 1 Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (SDIA 1 Al Azhar).

Sekolah ini telah lama membuat sejumlah kegiatan intrakurikuler dengan pendekatan yang relevan dan menarik untuk anak didik. Di antaranya project based learning (PBL) berupa kegiatan rutin tahunan untuk mendukung pembelajaran.

Pada awal 2023 ini, SDIA 1 Al Azhar menggelar rangkaian kegiatan Assembly Grade sebagai perwujudan dari PBL tersebut. Kegiatan yang diisi dengan berbagai aktivitas untuk memperkenalkan budaya lokal Jakarta, yaitu budaya Betawi.

Salah satunya pada Assembly Grade 1 untuk siswa kelas I, dimeriahkan dengan pentas drama bertajuk ‘Si Pitung Takut Sunat’.

“Peristiwa penting dalam keluarga saat anak-anak usia SD adalah dikhitan. Banyak anak yang merasa takut dikhitan. Hal ini lalu kami kaitkan dengan pelajaran tematik iman dan takwa atau imtaq. Kami kemas dalam drama agar pesan jangan takut dikhitan itu sampai ke anak-anak,” kata Wakil Kepala Sekolah SDIA 1 Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Noor Imanah MPd.

Di panggung, cerita mengalir dari sosok Si Pitung yang diceritakan masih duduk di bangku kelas I SD. Melalui alur cerita yang dramatis dan terkadang mengundang senyum dan tawa orang tua siswa. Pitung yang semula takut disunat, akhirnya berani.

Acara General Assembly ini dilaksanakan di Aula Buya Hamka, SDIA 1 Al Azhar. 150 siswa berpartisipasi dan disaksikan tak kurang dari 300 orang tua murid.

“Kakek-nenek dari siswa juga banyak yang hadir. Mereka senang dengan kegiatan bernuansa budaya,” papar Noor Imanah.

Menariknya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno turut memberikan sambutan di awal acara secara virtual.