Beritasatunews.id | Foto ‘Burung Nasar Sedang Menunggu’ yang memperlihatkan seorang anak tengah diintai seekor burung nasar atau burung pemakan bangkai, sempat menghebohkan dunia.
Meski usianya sudah puluhan tahun, namun foto seorang anak yang tengah diintai burung pemakan bangkai tersebut seolah tetap hidup di sepanjang sejarah dunia.
Foto ‘Burung Nasar Sedang Menunggu’ tersebut diambil oleh seorang fotografer jurnalis bernama Kevin Carter.
Dia memberi judul foto tersebut ‘The Vulture Is Waiting’ atau ‘Burung Nasar Sedang Menunggu’ dalam hasil karyanya tersebut.
Diketahui foto tersebut diambil Kevin Carter saat Afrika mengalami kelaparan terburuk dalam sejarah manusia.
Foto hasil bidikan Kevin Carter saat itu menuai reaksi keras dari pembaca. Tak sedikit yang mengecam aksi Kevin Carter lantaran memilih membidik foto, ketimbang menyelamatkan seorang bocah yang tengah dincar oleh burung pemakan bangkai.
Namun di balik foto tersebut, ternyata menyimpan sebuah fakta yang sangat memilukan.
Mengutip dari eva.vn, Minggu (9/1/2022), foto tersebut sebenarnya sudah diterbitkan oleh New York Times pada 26 Maret 1993 silam.
Diketahui dalam foto tersebut terlihat seorang bocah Sudan dengan tubuh kurus hanya menyisakan tulang dan kulit, tak berdaya di atas tanah gersang.
Bocah tersebut mengalami kelaparan dan tak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri.
Sementara itu, tak jauh dari si bocah ada seekor burung nasar atau burung pemakan bangkai yang mengintai dan siap menerkamnya.
Sontak foto Kevin saat itu benar-benar menuai protes keras dari publik.
Kevin dinilai tak manusiawi, seharusnya dia meletakkan kameranya dan berlari menyelamatkan bocah malang itu.
Meski mendapat hujatan, Kevin justru mendapat penghargaan dan memenangkan hadiah Pulitzer untuk foto tersebut.
Tak berselang lama, Kevin justru ditemukan meninggal pada akhir Juli 1994 dalam usia yang masih cukup muda yakni 33 tahun.
Usut punya usut, ternyata Kevin memutuskan bunuh diri lantaran terus diliputi rasa bersalah atas foto tersebut.
Seperti dikutip dari eva.vn, semasa hidupnya Kevin Carter diketahui masuk dalam kelompok wartawan Klub Bang-Bang.
Kelompok inilah yang selama ini mengungkap kekerasan ekstrem yang terjadi di kota-kota Afrika Selatan kala itu.
Kevin dan beberapa temannya sering mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk mendapat bukti kekejaman yang terjadi di Afrika.
Ternyata sebelum para pembaca merasa pilu, Kevin dan teman-teman sudah merasakan kehancuran lebih dulu. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana pembunuhan massal terjadi secara brutal.
Bahkan setiap hari para fotografer ini harus mengonsumsi obat penenang agar tidak dihantui rasa trauma atas apa yang mereka lihat.
Sepanjang hidupnya, Kevin mengabdikan diri untuk mengungkap kejahatan rezim apartheid di Afrika, termasuk salah satunya kelaparan yang dialami bocah di Sudan yang fotonya membuat jiwa Kevin benar-benar tergoncang.
Sejak kejadian itu, Kevin mengambil tugas baru pemotretan untuk majalah TIME di Mozambik. Saat kembali, ia meninggalkan 16 gulungan filmnya di pesawat.
Kurang dari seminggu kemudian, Kevin pergi ke sebuah taman dan melakukan bunuh diri dengan menghirup karbon monoksida.
Berita kematian Kevin pun mengguncang dunia. Akhirnya banyak orang tahu fakta di balik foto yang dihasilkan Kevin yang menuai kontroversi tersebut.
Seorang reporter Arenzana yang berada di lokasi bersama Kevin kala itu bercerita, jika anak itu hanya berjarak beberapa meter dari pusat distribusi.
Carter kemudian duduk di bawah pohon, menyalakan rokok, dan menangis melihat keadaan yang dialami anak tersebut.
Bocah tersebut tidak sendirian, ada orangtua dan tim medis yang juga tengah mengawasi anak itu.
Suasana saat itu sangat genting, pasalnya jika ketahuan tentara, maka mereka bisa saja langsung ditembak mati.
Bahkan seorang reporter Spanyol, Alberto Rojas, akhirnya bertemu dengan ayah dari bocah dalam foto itu. Ayah bocah tersebut mengaku putranya yang bernama Kong Nyong saat itu tidak meninggal dunia dimakan burung bangkai.
Anaknya selamat dari insiden itu dan kemudian berhasil sampai ke pusat pemberian makanan PBB. Namun 14 tahun kemudian tepatnya tahun 2007, anaknya terjangkit malaria dan kemudian meninggal dunia.
Jadi anak dalam foto tersebut tidak meninggal dan menjadi mangsa burung pemakan bangkai seperti yang dipikirkan banyak orang, kata ayah bocah tersebut.
Namun sayang, saat fakta ini terungkap, Kevin Carter sudah tiada. Ia meninggal dunia dalam rasa bersalah yang tidak seharusnya ia rasakan.
Akan tetapi berkat foto-foto Kevin Carter tersebut, kesengsaraan dan kelaparan hebat yang terjadi di Sudan kala itu akhirnya diketahui dunia. * B1N/Ril
