Langkat – Beritasatunews.id | NM alias Nanang (22), warga Dusun III, Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang tewas akibat kebrutalan amuk massa, Senin (11/4/2022) dini hari.
NM tertangkap oleh warga ketika mengambil kotak infak di Masjid Dusun II Teluk Nibung, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.
NM tidak terselamatkan nyawanya, setelah dibawa ke RSUD Tanjung Pura dan dirujuk ke RS Putri Bidadari Wampu.
Marwan (50) dan Endang Sri Lisnawati (47), orang tua dari NM, tidak terima dengan perlakuan kejam yang diperlakukan terhadap anaknya, hingga meninggal dunia, melaporkan kasus ini ke Polres Langkat, Kamis (14/4/2022).
Dengan laporan dari Kedua orang tua NM, Polres Langkat langsung bergerak dan berhasil mengamankan dua warga, terkait kasus penganiayaan tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat, dua orang berhasil diamankan, di antaranya WG mantan Kades Kampung Lalang, Kecamatan Tanjung Pura dan satu orang lainnya adalah warga Sungai Rebat.
“Kamis malam, ada dua orang warga yang berhasil diamankan petugas Polres Langkat, satu warga Sungai Rebat dan satu orang calon Kepala Desa Kampung Lalang. Sementara Kadus dan Kaur Desa Pantai Cermin telah pulang,” ujar warga yang enggan untuk disebutkan jati dirinya.
Kapolres Langkat melalui Kanit Pidum, Herman Sinaga SH, ketika dikonfirmasi awak media, belum dapat memberi jawaban secara rinci.
“Tunggu saja rilisnya, setelah ada perintah baru nanti akan kita paparkan,” ujarnya.
Orang tua almarhum NM, sungguh tidak terima kekejaman dan kebrutalan massa yang terjadi terhadap anaknya, sehingga anak kandungnya meninggal dunia.
Dirinya juga merasa kecewa terhadap penanganan yang diberikan pihak RSUD Tanjung Pura, yang dinilainya lamban dalam menangani anaknya yang kritis dipukul masa, sehingga harus dirujuk ke RS Bidadari.
“Gembel saja berhak hidup dan dilayani, apa lagi anak saya. Saya sempat emosi dan protes, barulah ada keseriusan dari pihak Rumah Sakit. Anak saya tidak juga tertolong dan anak saya meninggal di RS Bidadari pada pukul 1.55 Wib.
Kami meminta kepada penegak hukum dan keadilan untuk segera menangkap para pelaku.
“Sedih sekali hati kami,dan hari ini pas tahlilan hari ketujuh dari almarhum anak kami. Kami juga berterima kasih kepada awak media yang ikut prihatin terhadap cobaan yang menimpa kami dan apa yang telah diterima anak kami,” ujar Marwan. * B1N/Sfn







