Medan–Beritasatunews.id | Bobby Nasution menggandeng PT Pos Indonesia untuk berkolaborasi membantu pengembangan UMKM, seperti kuliner dan produk kreatif.
PT Pos Indonesia berencana akan “menyulap” Kantor Pos Medan menjadi Pos Bloc atau Ruang kreatif publik yang menyediakan sejumlah usaha kecil dan menengah (UKM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kuliner dan produk kreatif di Jakarta.
Oleh karenanya, Bobby sangat menyambut baik hal tersebut karena turut mendukung salah satu program prioritas Pemko Medan yakni penataan heritage.
“Kami mengetahui bahwa PT Pos Indonesia akan mengembangkan Pos Bloc di sejumlah kota di Indonesia. Alhamdulillah, Kota Medan dijadikan yang nomor satu.
Dengan ini, maka kita akan bisa berkolaborasi dalam melakukan pengembangan UMKM,” kata Bobby Nasution saat melakukan pertemuan dengan Dirut PT Pos Indonesia di Kantor Pos Medan, Kamis (6/1) lalu.
Terlebih, imbuhnya, bangunan Kantor Pos menjadi satu dari sekian bangunan cagar budaya dan merupakan titik 0 Kota Medan.
Maka dari itu, ungkapnya, pengembangan yang nanti dilakukan diharapkan memberi warna baru bagi Kota Medan, sekaligus memberi manfaat besar kepada masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM.
“Pengembangan Kantor Pos Medan sejalan dengan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka dan Kawasan Kota Lama Kesawan yang semuanya merupakan ikon Kota Medan.
Revitalisasi yang kita lakukan, bertujuan untuk masyarakat. Jadi, saya optimis, jika Kantor Pos dikembangkan dan Lapangan Merdeka direvitalisasi, maka masyarakat yang datang akan jauh lebih banyak. Warga pasti senang berkumpul di sini,” pungkasnya optimis.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Bobby meminta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Kota Medan untuk mengomunikasikan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka dan Kawasan Kota Lama dengan PT Pos Indonesia yang akan mengembangkan Kantor Pos Medan menjadi Pos Bloc seperti di Jakarta.
“Perlu kesinambungan bersama dalam menata satu kawasan yang berada di titik 0 Kota Medan,” terangnya.
Tanggapan positif pun diutaran akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU), Indra Fauzan SHI MSoc Sc PhD.
Menurut Indra, langkah yang dilakukan Bobby Nasution menjadi terobosan yang baik sekali lewat kolaborasi yang terbangun.
Sebab, imbuh Indra, selama ini hampir semua lembaga atau instansi lebih banyak jalan sendiri.
“Nah, program kolaboratif ini sebagai sebuah terobosan yang inovatif. Karena, keinginan PT Pos Indonesia tentunya menunjang juga visi dan misi Wali Kota terkait Medan yang inovatif.
Selain itu juga memberi ruang selebar-lebarnya kepada warga kota, terutama pelaku UMKM,” kata Indra ketika dihubungi, Jumat (14/1).
Indra mengakui, kolaborasi yang terbangun memberi ruang bagi UMKM untuk lebih berkembang dan naik kelas.
Selain dengan BUMN, tentunya bisa berkolaborasi dengan banyak pihak, misalnya dengan universitas.
“Selama ini kan universitas punya lahan dan bangunan, nah bagaimana mekanisme kolaborasi ini bisa terwujudkan menaikkan UMKM dan merapikan Kota Medan. Jadi, tidak lagi di pinggir jalan berjualannya. Banyak hal bisa terwujud dengan visi Wali Kota,” tambahnya optimis.
Seperti diketahui, konsistensi dan keseriusan Wali Kota Medan Bobby Nasution agar UMKM Kota Medan naik kelas terus ditunjukkan.
Selain mendorong pelaku UMKM untuk menggunakan digitalisasi keuangan dalam bertransaksi sekaligus mempromosikan hasil produk, Bobby juga telah menghadirkan Kesawan City Walk (KCW) sebagai wadah promosi bagi pelaku UMKM serta membentuk ekosistem ekonomi baru di ibukota Provinsi Sumut.
Selain itu Bobby meminta dan mendorong OPD terkait di lingkungan Pemko Medan, agar menghadirkan inovasi dan formulasi untuk membantu peningkatan sebanyak 27.763 UMKM yang saat ini ada berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan.
Selain itu, Bobby juga minta untuk membentuk tim sekaligus melakukan validasi data, sehingga para stakeholder dapat memberikan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing. * B1N-Zal/Ril