Suku Bendang Alahanpanjang Minta Disparbud Kerjasama

Suku Bendang Alahanpanjang Minta Disparbud Kerjasama

Kabupaten Solok – Beritasatunews.id | Tidak ingin menjadi penonton di tanah ulayat sendiri, akhirnya anak kemenakan Suku Bendang di Nagari Alahanpanjang melakukan rapat bermusyawarah, guna mengajukan kerjasama ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Solok, dalam hal pengelolaan Alahanpanjang Resort selama Lebaran.

Nursyam Katik Bandaro selaku mamak kepala waris pemilik lahan Alahanpanjang Resort memimpin pertemuan bertempat di ruangan Rumah Makan Putra Danau Diateh, Rabu malam (20/4/2022).

Dikoordinir Nasrul sebagai anak kemenakan Suku Bendang Alahanpanjang dalam mengelola jalannya rapat, juga dihadiri langsung oleh Ketua Kerpatan Adat Nagari (KAN) Nagari Alahan Panjang Irdam Ilyas Datuak Bijo Saridirajo, agar rapat tersebut berjalan sukses, sekaligus berharap tidak bergejolak ketika adanya keramaian di lokasi acara, terkait persoalan komplain ke Pemda atas lahan tersebut.

Asrizal Nurdin Datuk Pandeka Danau (AND Pandeka), adik kandung Nursyam Katik sebagai pemilik ulayat, kepada media menginformasikan, bahwa selama ini anak kemenakannya, menjadi penonton disaat keramaian dalam kompleks resort tersebut.

“Karena kondisi kini kami sudah berbaik-baik menyampaikan ke Pemda, bahwa untuk selama lebaran, anak kemenakan kami Suku Bendang, diharap diikutsertakan pula dalam pengelolaan objek wisata itu,”sebut Datuak Pandeka.

Dijelaskannya, selama ini di setiap iven atau selama lebaran yang adanya banyak destinasi kunjungan kala keramaian, pihak Pemda melibatkan pihak ketiga, tanpa melibatkan pemilik ulayat dari Suku Bendang. Justru ketika pihaknya yang kini tengah menggugat, khusus selama lebaran ini, dengan secara baik-baik agar diikutsertakan.

“Libatkan kami sebagai pemilik ulayat, baik itu sebagai panitia, peserta pengelola atau EO (event organizer), agar kami tidak menjadi penonton di tanah kami sendiri. Ibarat orang membantai kerbau di halaman, masa kami tidak kecipratan sama sekali, justru orang lain yang menerima hasilnya,” upat Pandeka.

Ketua KAN Irdam Ilyas Datuak Bijo Saridirajo yang ikut hadir dalam rapat tersebut, kepada media menceritakan, bahwa sepengetahuannya, memang benat leluhur dan orangtua Pandeka yang mendiami lahan yang mereka komplain ke Pemda tersebut.

“Dulu itu banyak rawa, sangat dingin, hanya keluarga Pandeka yang menggarap lokasi tersebut,” ungkap Ketua KAN Datuk Saridirajo.

Selanjutnya, Datuak Pandeka menyampaikan, rapat malam Rabu tersebut, didapat kesimpulan, bahwa pihak pemilik ulayat Suku Bendang, memasukkan surat ke Dis.Parbud untuk melakukan audiensi sekaitan kerjasama pengelolaan resort objek wisata itu selama lebaran 1443 H/2022 M ini.

Kemudian telah menyiapkan draft (rancangan) kepengurusan pengelolaan selama lebaran berikut nominal kesepakatan serta dengan melibatkan anak nagari yang ada di sekitar resort, seperti pada Jorong Taratak Galundi, Usak, Jorong Taluk dan lainnya.

“Rencana dalam pekan ini dimasukkan surat audiensi anak kemenakan kami ke Disparbud dan insya Allah, Senin lusa, (25/4/2022) bisa audiensi mendapatkan kesepakatan bersama dalam pengelolaan resort tersebut,” jelasnya.

Pihaknya mengaku kooperatif dalam persoalan Perdata ini. Cuma sayang ketika niat baik nya disampaikan ke petinggi Dis.Parbud, seakan dipimpong dan malah diperantukkan pula dengan walinagari.

“Tidak cukup sampai disana, ditelpon tak mengangkat WA tak berbalas, membuat kami kesal. Namun setelah kedatangan belasan anak kemenakan kami suku Bendang, Kamis (14/4/2022) ke Disparbud diterima Kepala Bidang Industri dan Kelembagaan Gusri Alam, barulah pintu musyawarah dibuka. Malah Kabid Gusri meminta pertemuan jauh-jauh hari agar kehadiran pejabat Disparbud lebih banyak menerima. Meniti janji inilah kami memasukkan surat audiensi sembari bermusyawarah membuat kesepakatanm,” tutur Datuak Pandeka bijak.* B1N-Ys