Sumut  

Banjir Bandang Hantam 15 Desa di Palas, 12 Rumah dan 1 Pesantren Hanyut

Banjir Bandang Hantam 15 Desa di Palas, 12 Rumah dan 1 Pesantren Hanyut
Kondisi banjir bandang di Padanglawas. (Foto: Ist)

PalasBeritasatunews.id: Banjir bandang menghantam 15 Desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padanglawas (Palas), Sumut, menjelang malam pergantian Tahun Baru 2022, Jumat (31/12/2021).

Akibat banjir bandang yang terjadi usai kawasan itu diguyur hujan lebat, ratusan rumah terendam dipenuhi lumpur serta kayu-kayu yang terbawa arus banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini warga mengungsi dan mencari dataran yang lebih tinggi diakibatkan rumah tempat mereka sudah rata dengan air yang bercampur lumpur.

Sebahagian rumah dilaporkan mengalami kerusakan setelah diterjang arus sungai, bahkan ada yang ikut terseret oleh arus sungai.

Terlihat di lokasi kejadian, potongan-potongan kayu bulat ikut terbawa arus sungai yang deras. Potongan kayu juga memenuhi badan jalan, sehingga akses jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padanglawas masih melakukan penanganan darurat.

Di samping itu, petugas BPBD juga mendata dan mengecek di lapangan apakah ada warga yang menjadi korban, serta dampak kerusakan diakibatkan banjir tersebut.

“Pada hari ini, Sabtu, 1 Januari 2022 pukul 09.26 WIB, sebanyak 12 unit rumah hanyut dan satu unit pondok pesantren rusak berat, Sedangkan jumlah warga mengungsi masih dalam pendataan,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. 

Dalam hal pencarian, BPBD dibantu TNI, Polri, dinas terkait, warga masyarakat dan aparat desa melakukan penanganan darurat, seperti pengaktifan dapur umum dan penanganan korban banjir bandang.

Hal yang sama juga dijelaskan Personel Kepolisian Resor (Polres) Palas melaui Kasat Shabara
AKP Muhammad Husni Yusuf dalam keterangannya membenarkan kejadian tersebut

Banjir Bandang Hantam 15 Desa di Palas, 12 Rumah dan 1 Pesantren Hanyut
Banjir bandang di Padanglawas. (Foto: Ist)

“Iya memang benar, saat ini kami dari personel Polres Palas dan Polsek Sosa masih di lapangan dalam rangka mengevakuasi korban akibat dilanda bencana banjir bandang. Serta melakukan pembersihan jalan dari tumpukan kayu akibat terbawa banjir.

Sementara itu di tempat terpisah, Kades Tamiang, Arjun Lubis, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan telah terjadi banjir bandang yang menerjang desanya.

Arjun menjelaskan semua warga di sekitar mengungsi. Sampai saat ini belum ada yang korban jiwa, namun akibat banjir bandang tersebut rumah-rumah warga ada yang terseret arus sungai.

Pihak musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) dan musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Padanglawas juga sudah turun ke lapangan, jelasnya.

Sebanyak 15 desa di Kecamatan Batang Lobu Sutam, Kabupaten Padang Lawas terdampak banjir bandang yang membawa material kayu yaitu:  Desa Tanjung Baru, Muara Malinto, Tandolan, Siadam, Tamiang, Pasar Tamiang, Tanjung Barani, Manggis, Pinarik, Siojo, Paran Manggis, Huta Nopan, Tangga Batu, Paran Dolok dan Ark Sorik.

Petugas telah mendata sejumlah kebutuhan untuk melayani para warga terdampak banjir bandang, seperti makanan siap saji, makanan anak, tenda serba guna, selimut, kasur, tenda gulung dan kebutuhan balita.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Padanglawas memiliki potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi.

Adapun analisis potensi gerakan tanah yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada bulan Januari 2022, Kabupaten Padanglawas berada pada tingkat menengah hingga tinggi.

Merespons hal tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan otoritas daerah setempat supaya dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir bandang di wilayahnya, dengan memantau kajian potensi bahaya melalui inaRISK serta prakiraan cuaca melalui laman BMKG.

Otoritas daerah setempat juga dapat melakukan pemantauan wilayah tempat tinggal warga yang tinggal di lokasi berpotensi banjir, serta peningkatan debit air ketika cuaca hujan lebat.

Masyarakat diimbau untuk mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat, terkait langkah tanggap darurat. * B1N-RHidayat/ril