Medan  

F-PKS: Ajukan Pembangunan Gedung Perpustakaan ke Pemerintah Pusat

F-PKS Ajukan Pembangunan Gedung Perpustakaan ke Pemerintah Pusat
Juru bicara Fraksi PKS DPRD Medan, Dhiyaul Hayati SAg MPd. (Foto: Ist)

MedanBeritasatunews.id: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Kota Medan mendorong Pemko Medan agar mengajukan kepada Pemerntah Pusat permohonan bantuan pembangunan gedung perpustakaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

F-PKS menyambut baik diajukannya Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Perpustakaan oleh Pemko Medan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar fasilitas perpustakaan di Kota Medan menjadi lebih baik. 

“Sebagai kota terbesar ke-3 di Indonesia, sudah selayaknya Kota Medan memiliki perpustakaan yang ideal. Perpustakaan ideal adalah perpustakaan yang mampu memberdayakan  masyarakat. Perpustakaan yang dapat menjadi tempat yang menyenangkan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas membaca, belajar, seni, budaya, dan keterampilan”.

Demikian penjelasan  juru bicara F-PKS DPRD Medan, Dhiyaul Hayati SAg MPd saat menyampaikan pandangan fraksinya dalam rapat paripurna beragendakan Penyampaian Pendapat Fraksi  terhadap Ranperda Kota Medan tentang  Penyelenggaraan Perpustakaan, Senin (27/12/2021).

Dikatakan Dhiyaul, perpustakaan ideal adalah perpustakaan yang menjadi pusat kegiatan masyarakat dan sering menjadi tujuan masyarakat dalam mengisi waktu luangnya.

Perpustakaan ideal adalah perpustakaan yang mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk membangkitkan potensi membaca yang ada di masyarakat. 

“Pendekatan ini disesuaikan dengan kegemaran, hobi, kesenangan, dan kebiasaan yang ada di masyarakat,” jelasnya.

Untuk mencapai perpustakaan yang ideal harus ada standarisasinya. Fraksi PKS menyampaikan sejumlah standarisasi di antaranya fasilitas gedung memadai, yang mampu memberikan ruang yang nyaman dan luas, ujar Dhiyaul Hayati menyampaikan. 

“Tersedianya kamar mandi, dan juga ruang tunggu. Rak-rak buku juga perlu dikonsep dan didesain dengan baik dan estetik. Ruangan difasilitasi AC dan lampu penerangan yang cukup.

Sedangkan untuk beberapa koleksi buku lawas, perlu diberikan tempat khusus dan kondusif.   Mengingat buku lawas dan tua harus dijaga dan dirawat lebih hati-hati, karena gampang rusak,” kata politisi perempuan PKS ini.

Dhiyaul juga menyampaikan, perpustakaan di Medan juga wajib memiliki tata tertib yang diperuntukkan bagi pengunjung dan para pegawai.

Dibuatnya tata tertib, selain bertujuan mendisplinkan stakeholder di dalamnya, juga sangat membantu dalam membentuk karyawan yang berintegritas, disiplin dan memiliki jiwa loyalitas terhadap pekerjaan.

Sedangkan tata tertib untuk pengunjung, diharapkan mampu membentuk kedisplinan dan tetap menjaga kenyamanan di ruang baca atau di dalam perpustakaan.

Kemudian lokasi strategis, akan membantu dalam mempromosikan dan memperkenalkan perpustakaan itu sendiri ke calon pembaca. Keberadaan gedung yang strategis menjadi kunci utama perpustakaan.

“Kelengkapan sarana dan prasarana perpustakaan tidak hanya melayani pengunjung umum saja, namun juga memperhatikan kebutuhan pengunjung disabilitas,” jelasnya.

Kemudian kata Dhiyaul, Kelengkapan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Standar perpustakaan yang baik diukur dari kelengkapan koleksi. Prinsip dari perpustakaan adalah selalu update dengan koleksi terbaru, agar tidak ketinggalan informasi. 

“Kemudian perpustakaan juga harus memiliki prosedur dan mekanisme kerja yang baik, sehingga mampu menciptakan kenyamanan dan  kondusivitas terhadap pengguna layanan.

Prosedur ini dibuat untuk mematuhi tata tertib dan aturan yang telah dibuat oleh pihak perpustakaan.

Tujuannya untuk memudahkan sistem, memudahkan karyawan perpustakaan melakukan pencatatan atau pengarsipan koleksi dan sirkulasi buku yang dipinjam dan yang dikembalikan.

Persediaan dan penerapan teknologi informasi yang memadai agar efektif dan efesien dalam membantu pengarsipan koleksi di perpustakaan, ” paparnya.

Dhiyaul Hayati menambahkan, standar pelayanan yang berkualitas dirangkum dalam akronim COMFORT yaitu Caring (peduli), Observant (suka memperhatikan), Mindful (hati-hati/cermat), Friendly (ramah), Obliging (bersedia membantu), Responsible (tanggung jawab), dan Tacful (bijaksana).

Beberapa karakteristik layanan perpustakaan yang berkualitas antara lain yaitu :

  • Memiliki komunitas pembaca.
  • Layanan hotspot.
  • Layanan perpustakaan secara online/ebook.
  • Layanan perpanjang peminjaman secara online.
  • Pengelola perpustakaan yang ramah

“Fraksi PKS mengharapkan penyelenggaraan perpustakaan yang  sesuai dengan amanat UU No 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan dapat kita wujudkan di Kota Medan,” katanya.

Seraya mengatakan, Fraksi PKS menyetujui agar Ranperda tentang Penyelenggaraan Perpustakaan disahkan dan ditetapkan menjadi Perda Kota Medan, dan segera dimasukkan ke dalam lembaran daerah. * B1N-Nana