Kabupaten Solok-Beritasatunews.id | Menyongsong dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten (HJK) Solok ke-109, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok dengan Bupati H Epyardi Asda M Mar mengangkat iven Festival Solok Lima (5) Danau.
Sebagai Ketua Panitia Hari Jadi adalah Edisar SH M Hum yang juga Asisten Bidang Pemerintahan dengan sekretaris panitia Jasra Arnoda MH selaku Kabag Pemerintahan Umum.
Jauh sebelumnya Edisar kepada wartawan telah menyampaikan rundown (baca random adalah susunan program acara secara sistematis berurutan-red), yakni pembukaan Festival 5 Danau sebagai momentum HJK 109 hari pertama pembukaan bertempat di Pasangrahan Dermaga Singkarak, Sabtu (19/3/2022) dengan kegiatan makan bersama yang berasal dari jamba utusan berbagai nagari dari 74 nagari yang ada di Kabupaten Solok dalam wilayah 14 kecamatan.
Dimana jamba -hidangan tradisional- berisikan kuliner khas dan spesifik masing masing Nagari. Yang diangkut diatas kepala dengan dibawa beriringan para ibu-ibu Bundo Kanduang menuju tempat berkumpul makan bersama di Dermaga Singkarak.
Menurut informasi panitia sekitar 2000 jamba didatangkan dari berbagai pelosok se-antero wilayah Kabupaten Solok. Pada Sabtu itu, suasana alam sangat bersahabat, langit terlihat cerah seakan merestui kegiatan berlangsung.
Bupati Epyardi didampingi para Forkopimda, Wakil Ketua Ivoni Munir, anggota DPRD seperti SM Bahri, Septrismen, para Kepala OPD dan lingkup sebahagian tokoh masyarakat. Namun, acara sebesar itu, tanpa kehadiran Wakil Bupati Jon F Pandu dan Ketua DPRD Kabupaten Solok Dodi Hendra, yang jamak masyarakat tahu hubungan mereka tidak harmonis.
Akan tetapi, tiada penghalang meriah acara, karena masyarakat tumpah ruah ke Singkarak, sehingga jalanan macet mulai dari sekira pukul 10.00 jelang siang.
Kepadatan mulai terasa dari Kantor Camat Singkarak menuju ke dermaga, begitu juga kendaraan yang berlawanan arah. Bahkan terlihat mobil Kapolres Solok dan plat merah BA 4 H terjebak dalam kemacetan tersebut.
Meski ada meraung-raung sirine motor BM polisi, hanya sedikit bisa membuka jalan, dan itu pun membantu arus motor. Namun roda empat berjalan tersendat-sendat karena tersekat kepadatan orang dan kendaraan. Ditengah kemacetan tersebut, juga baru merapat utusan yang bertuliskan nama dari Nagari Salimpek.
Ibu-ibu Bundo Kanduang yang menjujung jamba diiringi music talempong bergerak pelan menyusuri kepadatan yang juga sedikit diberi ruang untuk melewati. Begitulah suasana kepadatan dihari tersebut.
Bupati Epyardi saat sambutannya kala pembukaan, sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat Kabupaten dalam pemeriahan HJK 109. Dengan menghadirkan makan bajamba, pembukaan secara kolosal music indang utusan berbagai nagari, lengkap formatur 109 sangat dipujikan bupati.
“Saya tidak menyangka acara sebesar ini, ini hanya dilakukan oleh panitia. Dan belum ikut saya membantu. pada awalnya saya tidak menyangka acara akan tampil dengan semarak. Bahkan jamba yang dari awal diprediksi hanya 700 bertambah banyak hingga mencapai 2 ribu lebih. Di tahun depan saya lebih serius dan akan dibuat lebih besar dan meriah lagi, ”ucapnya.
Disampaikan bupati, Jamba ini untuk masyarakat yang hadir untuk makan bajamba (makan bersama). Banyaknya jamba menunjukan kecintaan masyarakat terhadap tradisi budaya dan masih tingginya rasa kekeluargaan masyarakat Kabupaten Solok.
Untuk itu kata Epyardi, masyarakat Kabupaten Solok mesti menjaga kearifan local ini. Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap kompak sehingga apa yang diupayakan pemerintah dalam membangun Kabupaten Solok ikut berjalan dengan baik. * B1N-Ys